allierae

Alexandria Mastin Mastin itibaren Wiergate, TX 75977, Birleşik Devletler itibaren Wiergate, TX 75977, Birleşik Devletler

Okuyucu Alexandria Mastin Mastin itibaren Wiergate, TX 75977, Birleşik Devletler

Alexandria Mastin Mastin itibaren Wiergate, TX 75977, Birleşik Devletler

allierae

A funny and light-hearted read. Great for practising my french :)

allierae

made me laugh.......prom night...........some much can happen. quirky book full of pictures......just a nice book to make you smile and bring back memories.

allierae

"Masyarakat tidak memiliki kesempatan untuk maju jika para wanitanya tidak berpendidikan, Laila...Tidak ada kesempatan". ****** Selesai membaca buku ini, aku jadi ingat sebuah dongeng teka-teki "siapa yang salah" yang kudapat di beberapa pelatihan. Kisahnya begini... Ada sepasang kekasih harus berpisah karena tuntutan kehidupan. Sang Lelaki harus meninggalkan kampung halaman menunju negeri di seberang sungai besar. Tak tahan menahan rindu, sang perempuan berniat menyusul. Namun terjebak dalam tipu daya, dan harus menikah lebih dulu dengan Lelaki yang dapat memberikan tumpangan perahu untuk menyeberang sungai ke tempat kekasih yang dirindukannya berada. Setelah sepasang kekasih itu bertemu kembali, kira-kira apakah yang terjadi???. Jawaban yang diberikan, dapat memperlihatkan sudut pandang seseorang tentang cinta, dan penghargaan terhadap perempuan. Buku ini, menurutku menjawab dongeng tersebut. Khaled Hoseini di novel ini tetap menggambarkan kejamnya perang di Afganistan. Jika dalam Kite Runner bertema tentang persahabatan, maka di novel keduanya ini, memotret kehidupan perempuan.Dan kisah perang selalu saja buram, murung dan pilu. Sebelum membaca novel ini, pernah beberapa kali membaca artikel kondisi perempuan di Afganistan. Konon, sebelum perang saudara, dan taliban berkuasa, perempuan Afganistan memiliki posisi penting. Di dunia Pendidikan, Kesehatan, hukum dan politik, perempuan Afganistan hadir memberi kiprahnya. Dan ketika Taliban berkuasa, "Syariat Islam" dikibarkan, perempuan di tutup burqa, di usir dari ranah publik. Tak berhak menikmati bebasnya udara diluar rumah kecuali dalam kawalan muhrimnya. Kondisi perang, membuat kondisi semakin tak memihak perempuan. Banyak janda, namun tak boleh bekerja mencari nafkah. Kesehatan perempuan minim fasilitas. Novel ini mengisahkannya kembali lewat kisah perih tokoh-tokoh ceritanya. Seperti juga Kite Runner, ceritanya mengalir dan membuat enggan berhenti hingga lembar terakhir. Namun kisah Kite Runner masih lebih berbekas di hati. *****